Jumat, 08 November 2024

Teruslah berdoa

MENGULANG DO'A UNTUK MEMINTA






Doa adalah ibadah yang sangat di anjurkan dalam isam. Doa menunjukan bahwa seorang hamba sangat bergantung pada tuhannya dan butuh pertolongan dari tuhannya. Doa juga menunjukkan kerendahan dan ketaatan seorang hamba.

Dos boleh saja di ucapkan berulang-ulang kali untuk meminta, apalagi jika doa tersebut belum di kabulkan. Doa di ibaratkan seperti mengayuh sepeda yang jika dilakukan terusmenurus, maka akan sampai pada tujuannya.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Wa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna 'an 'ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīn

Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".

Berdoa adalah sarana untuk memohon sepenuh hari kepada Allah SWT, mengharap kebaikan-Nya, agar ia mengabulkan sesuatu yang kita kehendaki.


"Ketika kamu berdo'a dan mengulang Do'a untuk meminta sesuatu, sejatinya
kamu sedang mengetuk pintu langit. Maka teruslah mengetuk untuk memastikan kamu masi
berada didepan pintu itu di saat Allah bembuka nya."

@reeyyy

Wanita harus berilmu

 WANITA HARUS BERILMU



Setiap manusia memiliki kelibihan yakni akal dan pikiran. Maka sepantasnya kita menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat seperti menuntut ilmu. Setiap umat islam di wajibkan menuntut ilmu, karena ketika kita berilmu, dapat menjauhkan kita dari kesesatan. Allah telah memuliakan orang-orang yang berilmu.

Tidak hanya laki-laki yang bisa menuntut ilmu, bahwa wanita juga harus menuntut ilmu.
Menuntut ilmu bagi wanita memiliki keutamaan, lebih dekat dengan Allah SWT, sebagai  perlindungan, menjadi pendidik bagi anak-anaknya. 

Kedudukan Wanita dalam Menuntut Ilmu

Islam memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu baik laki-laki maupun wanita. Kedudukan kaum wanita dalam hal pendidikan ataupun menuntut ilmu sama dengan kaum laki-laki. 

Dengan ilmu, Allah akan meninggikan derajat hamba-Nya. hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al Mujadalah ayat 11.

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Latin: Yarfa'illahul ladziina aamanu minkum walladziina uutul 'ilma daraojaatin wallaahu bimaa ta'maluuna khabiir.

Artinya: Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujadalah: 11).

dari ayat yang di atats dapat di pahami orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi disisi Allah adalah orang yang beriman dan berilmu. Kemudian ilmunya itu di amalkan sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT dan Rasul-Nya.

Bagi wanita, ilmu juga sangat penting baik bagi dirinya maupun anak-anaknya kelak. Sebab, tanpa bekal ilmu mustahil wanita bisa melayani suami dan mendidik anak-anaknya dengan baik.

Wanita menjadi pintu dakwah pertama bagi anak-anaknya. Oleh karena itu jadilah wanita yang tidak hanya cantik akan tetapi juga harus berilmu dan berakhlak baik.


" Jadilah wanita yang berilmu dan berakhalk baik, untuk

anak-anak dan suamimu kelak"


JAGALAH LISANMU

JAGALAH LISANMU











Sebagai manusia yang merupakan ciptaan Allah SWT, kita diberikan karunia sebuah keistimewaan berupa nikmat berbicara dengan melalui lisan.

Melalui lisan kita dapat menyampaikan kebenaran, berkomunikasi, mengajak kepada kebajikan, dan menyebarkan ilmu yang sangat bermanfaat. Akan tetapi lisan juga bisa menjadi bencana bagi kita apabila tidak menjaganya dengan baik.

Banyak bencana yang bermula dari lisan kita sendiri yang tidak bisa kita kendalikan, seperti fitnah, gibah, menggunjing, dusta bahkan menyakiti perasaan orang lain. 
Allah SWT, memperingati bahayanya lisan yang berdusta melalui firman-nya.
 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًا ۢ بِجَهَالَةٍ  
فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
yâ ayyuhalladzîna âmanû in jâ'akum fâsiqum binaba'in fa tabayyanû an tushîbû qaumam bijahâlatin fa tushbiḫû ‘alâ mâ fa‘altum nâdimînWahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu.(QS.Al-Hujurat: 6).Kalau kita bisa menjaga lisan maka imej terhadap kita juga akan baik dan terjaga. Sehingga orang lain ketika akan berbicara kepada kita atau bermusyawara, meraka akan merasa nyaman dan aman. sebaliknya jika kita tidak bisa menjaga lisan kita sendiri, sering mengatakan hal-hal yang buruk, menyakiti hati orang lain dengan lisan kita, maka orang akan menghindari kita apabila berbicara dan bermusyawara. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْاوَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗوَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌyâ ayyuhalladzîna âmanujtanibû katsîram minadh-dhanni inna ba‘dladh-dhanni itsmuw wa lâ tajassasû wa lâ yaghtab ba‘dlukum ba‘dlâ, a yuḫibbu aḫadukum ay ya'kula laḫma akhîhi maitan fa karihtumûh, wattaqullâh, innallâha tawwâbur raḫîmWahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.Perkataan yang baik dan menjaga lisa dapat menjaga dan mempererat tali persaudaraan, memperbaiki hubungan sosial dan menhindarkan kita dari konflik. Begitupu sebaliknya perkataan yang buruk akan menimbulkan kebencian dan perpecahan.
"UCAPAN ITU TIDAK BERASA DI LIDAHMU AKAN
TETAPI BERASA DI HATI ORANG LAIN"

Rabu, 23 Oktober 2024

JANGAN INSICURE< DAN TETAPLAH BERSYUKUR

 JANGAN INSECURE, DAN TETAPLAH BERSYUKUR










Dakwah mengenai "jangan insecure, tetaplah bersyukur" dapat dimulai dengan mengajak kita merenungi tentang pentingnya bersyukur atas apa yang telah Allah berikan. Insecurity sering kali muncul ketika kita membandingkan diri dengan orang lain, merasa kurang, atau tidak puas dengan apa yang kita miliki. Padahal, Allah telah memberikan setiap manusia rezeki, kemampuan, dan kelebihan yang berbeda-beda.

Sebagaimana Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an surat Ibrahim ayat 7, 
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." Ayat ini mengajarkan kita bahwa rasa syukur adalah kunci untuk mendapatkan lebih banyak nikmat dan ketenangan batin.  

Ketika kita hanya fokus kepada kekurangan atau sesuatu yang kita anggap sebagai kelmahan atau kekurangan, maka kita mudah terjebak dalam perasaan Insecure. Namun, ketika kita melihat hal yang telah kita miliki dan mensyukurinya, maka hati kita akan lebih tenang dan damai. Syukur juga mengajarkan kita untuk menghargai proses hidup kita sendiri, tanpa terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain.

Selain itu, dalam islam, keindahan seseorang bukan hanya terletak pada penampilan fisik, tetapi juga terletak pada akhlak dan ketakwaan. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnys Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan hartamu, tetapi dia melihat kepada hati dan amalmu. (HR. Muslim).

Dari pada kita terlalu larut dalam rasa Insicure, marilah kita fokuf untuk memperbaiki hati dan amal kita, serta terus bersyukur atas setiap nikmat yang telah diberikan Allah. Dengan itu kita akan selalu merasa lebih percaya diri dan mendapatkan keberkahan dalam hidup kita.

Senin, 14 Oktober 2024

PENTINGNYA MEMILIH CIRCEL PERTEMANAN

PENTINGNYA MEMILIH CIRCEL PERTEMANAN 


Circel Pertemana atau lingkungan pertemanan itu sangat penting, karena teman-teman kita memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan, akhlak, spiritualitas kita. Dalam silam, pertemanan yang baik dapat membantu seseorang menjadi lebih dekat dengan Allah Swt, sedangkan pertemanan yang buruk bisa mejauhkan kita dari Allah Swt.

pentingnya memilih teman yang baik akhlaknya 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa terlepas dari interaksi dengan orang lain, termasuk dalam pertemanan. Islam, sebagai agama yang sempurna, memberikan panduan kepada kita dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal memilih pergaulan atau circle pertemanan.

Teman yang baik akan selalu mendorong kita untuk melakukan kebaikan dan mencegah dari keburukan. Allah berfirman dalam Al-Quran:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Maidah: 2).

Teman yang baik adalah yang mengajak kita untuk memperbanyak amal saleh, ibadah, dan menjauhi maksiat.

    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang itu berada di atas agama temannya. Maka hendaklah kalian melihat siapa yang kalian jadikan teman.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

    Hadis ini menegaskan betapa pentingnya memilih teman yang baik karena pertemanan memiliki pengaruh besar terhadap keimanan dan akhlak kita. Circle pertemanan yang baik akan mendorong kita untuk selalu berada dalam kebaikan, sementara pertemanan yang buruk bisa menjauhkan kita dari jalan Allah.

    Teman yang Mengingatkan Kita pada Kebaikan

      Teman yang baik adalah teman yang mengingatkan kita pada Allah dan kebaikan. Mereka akan membantu kita dalam menjaga shalat, mendorong kita untuk belajar agama, dan menjauhi maksiat. Allah Ta’ala berfirman:

      “Dan bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28)

      Circle pertemanan yang baik akan selalu mengajak kita untuk tetap berpegang teguh pada ajaran agama dan saling mengingatkan dalam kebaikan serta kesabaran.

      Menghindari Circle yang Berpotensi Merusak

        Sebaliknya, jika kita berada dalam circle pertemanan yang tidak sehat, mereka bisa menjadi sebab kita terjerumus dalam perbuatan dosa dan kelalaian. Mereka mungkin membawa kita kepada perbuatan yang tidak diridhai Allah, seperti ghibah, fitnah, atau bahkan perbuatan yang lebih buruk lagi.

        Pertemanan yang buruk dapat mempengaruhi lita dari agama. Rasulullah SAW memberikan perumpamaan:

        “perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin memberimu minyak wangi, atau engkau membili darinya, atau engkau membeli darinya atau engkau mendapatkan aroma harum darinya. Sedangkan pandai besi bisa membakar pakianmu atau engkau mendapatkan bau tidak sedap.”

        (HR. Bukhari dan Muslim).

        Hadis ini menggambarkan betapa pentingnya menghindari teman-teman yang bisa membawa pengaruh buruk, yang mungkin mengarahkankita kepada hal_hal yang tidak diridhai oleh Allah.

        Allah Subhanahu wa Ta’ala memperingatkan kita dalam Al-Qur’an tentang bahaya teman yang buruk:

        “Pada hari ketika orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: ‘Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku’.” (QS. Al-Furqan: 27-28)

        Ayat ini menggambarkan betapa besarnya penyesalan orang-orang yang memilih teman yang salah, sehingga pada hari kiamat mereka meratapi akibat buruk dari pertemanan mereka di dunia

        Pililah seorang teman yang berakhlak Mulia: Teman yang memiliki akhlak mulia akan selalu menjaga lisannya, menghormati orang lain, dan bersikap lemah lembut.
        Memiliki Keimanan yang Kuat, Carilah teman yang selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan. Mereka akan membantu kita dalam menapaki jalan yang lurus.
        Saling Menasihati dalam Kebaikan, Teman yang baik akan selalu mengingatkan ketika kita melakukan kesalahan dan menerima nasihat kita dengan lapang dada.
        Menjaga Jarak dari Teman yang Mengajak pada Maksiat, Jika ada teman yang mengajak kita pada hal-hal yang melalaikan, sebaiknya kita menjauh dengan cara yang bijaksana dan tetap menjaga hubungan baik

        Sahabat muslimah, pergaulan adalah salah satu aspek yang penting dalam hidup kita. Circle pertemanan yang baik akan membawa kita lebih dekat kepada Allah dan meningkatkan kualitas keimanan serta akhlak kita. Namun, jika kita tidak berhati-hati, pertemanan juga bisa menjadi sumber kerusakan dalam hidup kita. Oleh karena itu, mari kita memilih teman yang dapat mendukung kita dalam kebaikan dan menjauhkan kita dari keburukan.

        Semoga Allah selalu memberi kita petunjuk untuk memilih pergaulan yang baik dan meridhai setiap langkah kita.


        Teruslah berdoa

        MENGULANG DO'A UNTUK MEMINTA Doa adalah ibadah yang sangat di anjurkan dalam isam. Doa menunjukan bahwa seorang hamba sangat bergantung ...